Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Kilas Sejarah

Jalan Lengkong Kecil No. 5 adalah awal mula institut Agama Islam (IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung berkantor setelah mendapatkan SK Menteri J Agama No. 56 tahun 1968. Melalui prakarsa para tokoh diantaranya : K.H Anwar Musaddad,K.H.A Muiz,K.H.R. Sudja’i dan Arthata yang di setujui oleh KDH Jawa Barat, mulai tahun 1968 berdiri lembaga pendidikan tinggi islam negeri di Jawa Barat. Pada tahun 1973 IAIN Sunan Gunung Djati Bandung pindah alamat ke jalan Tangkuban Perahu No. 14. Setahun disana, kemudian pindah lagi ke kampus I di jalan Cipadung (sekarang A.H. Nasution 105) Bandung. Setelah bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 10 Oktober 2005 M/ 6 Ramadhan 1426 H berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 57 tahun 2005, UIN Sunan Gunung Djati Bandung sekarang memiliki kampus II di jalan Soekarno-Hatta dan Kampus III di Jalan Cileunyi https://uinsgd.ac.id/

Visi & Misi

Menjadi Universitas Islam Negeri yang Unggul dan Kompetitif berbasis Wahyu Memandu Ilmu dalam bingkai Akhlak Karimah di Asia Tenggara Tahun 2025
(1) Menyelenggarakan dan mengelola pendidikan tinggi yang profesional, akuntabel, dan berdaya saing di tingkat nasional dan Asia Tenggara dalam rangka memperkuat pembangunan nasional.
(2) Menyelenggarakan proses pembelajaran, penelitian dan kajian ilmiah dengan bingkai akhlak karimah berbasis wahyu memandu ilmu untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi.
(3) Menyelenggarakan pengabdian untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat menuju tatanan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan.
(4) Menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi yang berorientasi pada pembentukan jiwa entrepreneurship di kalangan civitas akademika.

Profil

UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Indonesia yang fokus pada penelitian, pengembangan dan pemanfaatan semaksimal mungkin ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berbasis pada spirit keilmuan wahyu memandu ilmu. Spirit keilmuan ini digali dari tradisi sains islam pada masa kejayaan peradaban Islam yang tidak terpisah (non dikotomis) dengan tauhid dan al-akhlak al-karimah seraya dikontekstualisasikan dengan tuntutan dan kebutuhan zaman global.
Di abad ke 21 ini, kesadaran para ilmuwan untuk mencari makna dan eksistensi Tuhan di dalam sains kembali bergairah, tumbuh dan berkembang karena para ilmuwan mutakhir menyadari bahwa untuk bisa menemukan hakikat hidup dan kehidupan manusia atas alam semesta tidak cukup hanya dengan mengandalkan sains. Untuk itu UIN Sunan Gunung Djati Bandung kecuali membekali lulusannya dengan sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan agar menjadi bagian dari dunia global juga senantiasa menanamkan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia sebagai bekal hidup di akhirat kelak. UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyebut sosok lulusannya sebagai sarjana – ulama yang berkepribadian muslim.